Yogyakarta
tidak akan pernah kehabisan destinasi wisata menarik untuk dikunjungi. Entah itu destinasi wisata pantai, gunung, pegunungan, air terjun, desa wisata,
candi, tempat wisata rohani dan lain-lain tersedia di daerah istimewa ini.
Bulan
suci Ramadhan tahun ini tidak menyurutkan semangat tim Jogja Gowes untuk
kembali mengadakan Kopdar (Kopi Darat). Dengan mengambil tujuan destinasi
wisata yang tak jauh dari pusat kota, Kopdar kedua Jogja Gowes kembali
diadakan. Museum Dirgantara Janti dan Masjid Gedhe Kauman adalah tempat yang
akan dikunjungi.
Tim
survey #Kopdar 2 telah mengumumkan bahwa acara akan diselenggarkan pada hari
Minggu, 28 Juni 2015 dengan titik kumpul di Tugu Jogja pukul 15.30. Perjalanan
akan dipandu oleh tim survey yang terdiri dari Mas Anjat, Mbak Dini, Pak Eko,
Pak Yuda serta dek Alif.
Saat
hari yang ditunggu tiba, saya menunggu pukul 15.15 WIB tiba. Saya sudah janjian
dengan teman-teman goweser dari Godean untuk berangkat bersama. Pukul 15.15
kami janjian bertemu di Pertigaan Bantulan. Sudah hampir 10 menit saya menunggu
di Pertigaan Bantulan tapi ga ada teman goweser yang datang. Karena ada salah
paham mengenai tempat ketemu dari tim Godean, kami pun berangkat menuju Tugu
sendiri-sendiri. Saya berangkat bersama Bung Tito, goweser yang rumahnya dekat
dengan rumah saya.
Sayang
sekali, saya sampai di Tugu pukul 15.10 dan sudah terlambat 10 menit dari
keberangkatan tim Jogja Gowes. Saya tak sendirian, ada sekitar enam teman lain
yang juga “ketinggalan rombongan”. Dua orang diantaranya adalah goweser dari
Magelang yang berangkat dari sana pukul 12.00, salut.
Dengan
bantuan dari mbak Dini (dia menelpon tim yang memimpin rombongan), “rombongan ketinggalan”
ini mengejar ketertinggalannya. Mengikuti rute jalan yang sama dengan tim
pertama yang berangkat, kami bertolak dari Tugu menuju arah Janti. Katanya ada
yang akan menjemput kami di sana. Kami menyusuri Kotabaru, Langensari, jalan
kampung timur Langensari, UIN, Jalan Adisucipto hingga belok ke kanan setelah
Perempatan Janti. Sepanjang pengamatan kami, tak ada orang yang menjemput kami
di Janti. Lantas, kami langsung saja tancap gas menuju ke destinasi.
#NJONDIL Selama di jalan, saya sering bersebelahan dengan Bapak yang hobi "njondhil" ini
Benar
dugaan saya, “rombongan ketinggalan” ini selisih waktu agak lama dengan
rombongan yang pertama datang karena rombongan kami sempat “kebablasan”.
Rombongan
pertama sudah sempat berfoto-foto ria berlatar belakang pesawat di depan museum
dan ada yang sedang mengunjungi dalam museum.Museum ini menyimpan koleksi
benda-benda bersejarah yang berhubungan dengan kedirgantaraan. Tapi, bukan
hanya benda-benda berukuran kecil saja yang tersimpan disana. Di dalam museum
tersebut tersimpan banyak pesawat yang tentunya sangat menarik untuk diamati.
#Foto bareng rombongan pertama di depan museum
Letak
Museum Dirgantara Yogyakarta tidak jauh dari pusat kota, sehingga museum ini
sangat mudah untuk dijangkau. Museum dengan area yang sangat luas ini letaknya
sekitar 200 meter dari Ring Road bagian timur, tepatnya di sekitar daerah
Janti. Di dalam museum, para pengunjung juga dapat melihat-lihat foto-foto
bersejarah, lambang-lambang Angkatan Udara, diorama sejarah, dokumen-dokumen
dari masa perjuangan bangsa Indonesia dalam mencapai kemerdekaan, dan masih
banyak lagi. Jadi, para pengunjung dapat sekaligus belajar sejarah sambil
berwisata.
#Suasana di dalam museum
Selain
sekedar melihat-lihat koleksi pesawat yang ada di Museum Dirgantara Yogyakarta,
para pengunjung juga diperbolehkan untuk mencoba naik ke beberapa jenis
pesawat. Museum ini dibuka untuk umum
setiap hari mulai dari pukul 08.30 sampai dengan pukul 15.00. Tapi, pada hari
Senin dan hari libur nasional museum ini tutup. Harga tiket masuk ke museum Rp. 3000,- per orang.
Puas mengambil banyak foto dan menikmati isi museum, kami lantas melanjutkan perjalanan menuju destinasi terakhir kami, Masjid Kauman. Kami melewati Jl. Kusumanegara dengan saling tunggu menunggu tentunya. Yang di depan tidak meninggalkan yang di belakang. Yang di tengah tidak membiarkan yang di depan atau pun di belakang. Tepat saat berbuka puasa tiba, rombongan kami pun juga sudah tiba di Masjid Gedhe Kauman. Goweser Muslim segera menunaikan ibadah sholat dan bergegas berbuka puasa. Setelah itu adalah acara bebas. Kami berbincang-bincang dan bersenda gurau dengan sesama goweser. Tidak lupa untuk mengabadikan acara hari ini dengan berfoto bersama :)
Puas mengambil banyak foto dan menikmati isi museum, kami lantas melanjutkan perjalanan menuju destinasi terakhir kami, Masjid Kauman. Kami melewati Jl. Kusumanegara dengan saling tunggu menunggu tentunya. Yang di depan tidak meninggalkan yang di belakang. Yang di tengah tidak membiarkan yang di depan atau pun di belakang. Tepat saat berbuka puasa tiba, rombongan kami pun juga sudah tiba di Masjid Gedhe Kauman. Goweser Muslim segera menunaikan ibadah sholat dan bergegas berbuka puasa. Setelah itu adalah acara bebas. Kami berbincang-bincang dan bersenda gurau dengan sesama goweser. Tidak lupa untuk mengabadikan acara hari ini dengan berfoto bersama :)
No comments:
Post a Comment