Monday, 29 June 2015

KOPDAR 2 JOGJA GOWES

Yogyakarta tidak akan pernah kehabisan destinasi wisata menarik untuk dikunjungi. Entah itu destinasi wisata pantai, gunung, pegunungan, air terjun, desa wisata, candi, tempat wisata rohani dan lain-lain tersedia di daerah istimewa ini.
Bulan suci Ramadhan tahun ini tidak menyurutkan semangat tim Jogja Gowes untuk kembali mengadakan Kopdar (Kopi Darat). Dengan mengambil tujuan destinasi wisata yang tak jauh dari pusat kota, Kopdar kedua Jogja Gowes kembali diadakan. Museum Dirgantara Janti dan Masjid Gedhe Kauman adalah tempat yang akan dikunjungi.
Tim survey #Kopdar 2 telah mengumumkan bahwa acara akan diselenggarkan pada hari Minggu, 28 Juni 2015 dengan titik kumpul di Tugu Jogja pukul 15.30. Perjalanan akan dipandu oleh tim survey yang terdiri dari Mas Anjat, Mbak Dini, Pak Eko, Pak Yuda serta dek Alif.
Saat hari yang ditunggu tiba, saya menunggu pukul 15.15 WIB tiba. Saya sudah janjian dengan teman-teman goweser dari Godean untuk berangkat bersama. Pukul 15.15 kami janjian bertemu di Pertigaan Bantulan. Sudah hampir 10 menit saya menunggu di Pertigaan Bantulan tapi ga ada teman goweser yang datang. Karena ada salah paham mengenai tempat ketemu dari tim Godean, kami pun berangkat menuju Tugu sendiri-sendiri. Saya berangkat bersama Bung Tito, goweser yang rumahnya dekat dengan rumah saya.
Sayang sekali, saya sampai di Tugu pukul 15.10 dan sudah terlambat 10 menit dari keberangkatan tim Jogja Gowes. Saya tak sendirian, ada sekitar enam teman lain yang juga “ketinggalan rombongan”. Dua orang diantaranya adalah goweser dari Magelang yang berangkat dari sana pukul 12.00, salut.
Dengan bantuan dari mbak Dini (dia menelpon tim yang memimpin rombongan), “rombongan ketinggalan” ini mengejar ketertinggalannya. Mengikuti rute jalan yang sama dengan tim pertama yang berangkat, kami bertolak dari Tugu menuju arah Janti. Katanya ada yang akan menjemput kami di sana. Kami menyusuri Kotabaru, Langensari, jalan kampung timur Langensari, UIN, Jalan Adisucipto hingga belok ke kanan setelah Perempatan Janti. Sepanjang pengamatan kami, tak ada orang yang menjemput kami di Janti. Lantas, kami langsung saja tancap gas menuju ke destinasi.
#NJONDIL Selama di jalan, saya sering bersebelahan dengan Bapak yang hobi "njondhil" ini
Benar dugaan saya, “rombongan ketinggalan” ini selisih waktu agak lama dengan rombongan yang pertama datang karena rombongan kami sempat “kebablasan”.
Rombongan pertama sudah sempat berfoto-foto ria berlatar belakang pesawat di depan museum dan ada yang sedang mengunjungi dalam museum.Museum ini menyimpan koleksi benda-benda bersejarah yang berhubungan dengan kedirgantaraan. Tapi, bukan hanya benda-benda berukuran kecil saja yang tersimpan disana. Di dalam museum tersebut tersimpan banyak pesawat yang tentunya sangat menarik untuk diamati.
#Foto bareng rombongan pertama di depan museum

Letak Museum Dirgantara Yogyakarta tidak jauh dari pusat kota, sehingga museum ini sangat mudah untuk dijangkau. Museum dengan area yang sangat luas ini letaknya sekitar 200 meter dari Ring Road bagian timur, tepatnya di sekitar daerah Janti. Di dalam museum, para pengunjung juga dapat melihat-lihat foto-foto bersejarah, lambang-lambang Angkatan Udara, diorama sejarah, dokumen-dokumen dari masa perjuangan bangsa Indonesia dalam mencapai kemerdekaan, dan masih banyak lagi. Jadi, para pengunjung dapat sekaligus belajar sejarah sambil berwisata.
#Suasana di dalam museum
Selain sekedar melihat-lihat koleksi pesawat yang ada di Museum Dirgantara Yogyakarta, para pengunjung juga diperbolehkan untuk mencoba naik ke beberapa jenis pesawat. Museum ini dibuka untuk umum setiap hari mulai dari pukul 08.30 sampai dengan pukul 15.00. Tapi, pada hari Senin dan hari libur nasional museum ini tutup. Harga tiket masuk ke museum  Rp. 3000,-  per orang. 

Puas mengambil banyak foto dan menikmati isi museum, kami lantas melanjutkan perjalanan menuju destinasi terakhir kami, Masjid Kauman. Kami melewati Jl. Kusumanegara dengan saling tunggu menunggu tentunya. Yang di depan tidak meninggalkan yang di belakang. Yang di tengah tidak membiarkan yang di depan atau pun di belakang. Tepat saat berbuka puasa tiba, rombongan kami pun juga sudah tiba di Masjid Gedhe Kauman. Goweser Muslim segera menunaikan ibadah sholat dan bergegas berbuka puasa. Setelah itu adalah acara bebas. Kami berbincang-bincang dan bersenda gurau dengan sesama goweser. Tidak lupa untuk mengabadikan acara hari ini dengan berfoto bersama :)

No comments:

Post a Comment