Yuk kembali bersepeda bersama mbak Dea :D
*Kembali meregangkan jari-jari tangan untuk menulis
Sekarang aku akan bercerita tentang pengalamanku bersepeda menjelajah Air Terjun Pundong. Aku kembali bersepeda dengan teman-temanku SMA yang kece, Primasta dan Rake. Pada Sabtu pagi yang cerah jam 5.30, aku dah siap menunggu Primasta di depan Pom bensin Kadipiro (dekat rumah Primasta). Begitu Primasta muncul, kami melanjutkan perjalanan menuju arah Kasongan menjemput Rake.
Setelah hampir sepuluh menit menunggu, Rake pun datang dan kami pun melanjutkan perjalanan. Kami menyusuri hamparan sawah nan hijau di sepanjang pedesaan daerah Bantul. Jalan blusukan adalah andalan kami ketika gowes. Dengan mengandalkan GPS milik Rake, kami menerobos jalan-jalan kecil di kabupaten Bantul.
Kami berhenti sejenak di Perempatan Manding. Disana kami menunggu satu teman bernama Dito untuk bergabung bersepeda bersama. Yak, setelah menunggu hampir 10 menit, Dito pun datang. Oke, lanjut ke perjalanan selanjutnya ya. Dari perempatan Manding kami bergerak menuju arah Pundong, lewat jalan blusukan tentunya. Saat kami melewati Jembatan gantung Pundong, kami mengambil beberapa foto sebentar. Kami ga mau melewatkan pemandangan keren dari jembatan ini. Jembatan yang menjembatani Desa Seloharjo dan Desa Srihardono dengan latar belakang perbukitan ini cukup bagus pemandangannya .
#PUNDONG BRIDGE Just go to the place where you want to go
Cukup puas mengambil foto di jembatan Pundong, kami bergerak ke arah kiri jembatan. Inilah tantangan sesungguhnya. Tanjakan datang satu per satu datang dan kami harus menaklukkannya. Puji Tuhan semua tanjakan berhasil kami taklukkan.
Kami melewati jalan kampung menuju air terjun Pundong. Jalanan beraspal yang kami lewati berubah jadi jalan berbatu dan licin ketika memasuki dusun Bobok Tempel, desa Seloharjo. Akses jalan yang berbatu dan licin cukup menyulitkan kami sehingga kami pun harus nuntun pit sampai ke tujuan.
Saat sudah sampai tujuan, kami cukup senang karena air terjunnya deras dan sepi pengunjung (meski hari Minggu tapi tetap sepi pengunjung). For your information, air terjun ini belum banyak dikenal. Masyarakat sekitar juga belum mengembangkannya sebagai obyek wisata. Sayang sekali menurutku karena air terjun ini cukup indah. Air terjunnya cukup tinggi dan airnya cukup deras. Aku berharap masyarakat sekitar segera tergerak untuk mengembangkan air terjun ini jadi destinasi wisata.
Oya,di sana kami hanya bertemu dengan 2 bapak-bapak goweser dari daerah Malioboro. Kami berkenalan dan berfoto bersama. Matur nuwun pak atas perkenalannya. Katanya no picture= hoax. Yuk pantengin foto-foto yang berhasil kami ambil di air terjun Pundong. Yuk asikin !!
Saat sudah sampai tujuan, kami cukup senang karena air terjunnya deras dan sepi pengunjung (meski hari Minggu tapi tetap sepi pengunjung). For your information, air terjun ini belum banyak dikenal. Masyarakat sekitar juga belum mengembangkannya sebagai obyek wisata. Sayang sekali menurutku karena air terjun ini cukup indah. Air terjunnya cukup tinggi dan airnya cukup deras. Aku berharap masyarakat sekitar segera tergerak untuk mengembangkan air terjun ini jadi destinasi wisata.
#DERAS Aliran air terjun yang sangat deras
Oya,di sana kami hanya bertemu dengan 2 bapak-bapak goweser dari daerah Malioboro. Kami berkenalan dan berfoto bersama. Matur nuwun pak atas perkenalannya. Katanya no picture= hoax. Yuk pantengin foto-foto yang berhasil kami ambil di air terjun Pundong. Yuk asikin !!
#PADA WAKTUNYA Semua akan dimandikan pada waktunya
#WONDERFUL BUDDIES Rake, Primasta, Dito
No comments:
Post a Comment