"JOGJA
HARUS KEMBALI,
Jangan lupa kawan nanti sore, tepatnya sabtu 20
juni 2015, jam 04.00 sambil ngabuburit,
JOGJAKU YO JOGJAMU, kita jadikan jogja istimewa,
berbudaya dan indah selamanya,
Kita turun ke alun alun kidul bersama sama, kita
bersihkan sampahnya,
Kumpul di alun alun kidul, di area pintu kraton
ATINE BECIK TINGKAH LAKUNE APEK, hatinya baik
tingkahlakunya juga baik,
Jangan lupa bawa makanan sendiri,
Nanti kita sediakan minum untuk berbuka"
Terharu rasanya saat membaca postingan di Facebook seperti yang ada di atas dari salah satu rekan pesepeda. Namanya Wilian, dia pendatang baru di
Yogyakarta. Baru berusia 20 tahun namun pemikirannya sangat dewasa. Di saat
banyak orang tidak menaruh perhatian akan kelestarian lingkungan (terutama akan
kepedulian pada sampah), dia dapat menggungah kesadaran banyak orang untuk
melakukan hal kecil namun berdampak positif besar.
Meski kini tengah mengenyam pendidikan di salah
satu universitas di Bandung, namun pemuda asal Sosrowijayan ini selalu
merindukan Jogja yang bersih setiap pulang. Sampah yang bertebaran di sepanjang
sudut kota Jogja sangat meresahkan hati Wilian yang biasa dipanggil Wili ini.
Menurut saya, mereka yang membuang sampah sembarangan itu tidak kalah bodohnya
dengan para (maaf) binatang. Mereka mempunyai otak namun tidak digunakan dengan
bijak.
#WILI Sang Inisiator dan Inspirator
Tanpa ragu dan rasa malu, ia mengajak semua elemen
masyarakat untuk bergerak memunguti sampah yang ada di beberapa kawasan
strategis kota dengan julukan (konon katanya) Kota Pelajar dan Kota Budaya ini.
Titik 0 km, alun-alun utara, dan alun-alun selatan adalah tempat-tempat yang
pernah dipunguti sampahnya oleh Wili,dkk.
#Kembalikan kebersihan JOGJA ISTIMEWA
Niat untuk datang ke tempat tujuan dan memunguti
sampah adalah syarat utama untuk bergabung dalam kegiatan Pungut Sampah ini.
Tak ada pemimpin yang mengatur jalannya kegiatan ini. Semua turun ke lapangan
memunguti sampah bersama-sama. Bagi yang datang awal dapat memulai memungut
sampah terlebih dahulu.
#JANGAN MALU Jangan malu memungut sampah
Semoga kegiatan semacam ini tak hanya jadi kegiatan
spontanitas yang disambut gayungnya oleh segelintir orang. Saya harap kegiatan
garuk sampah ini juga bisa membentuk kebiasaan baik masyarakat untuk memungut
sampah di mana pun. Jogja kelak akan jadi bersih, rapi dan enak dipandang.
Masyarakatnya pun jadi semakin damai melihat Jogja yang semakin permai. Julukan
Kota Pelajar dan Kota Budaya pun bisa disandingkan dengan julukan “Kota Bersih”
kelak. Amin.
#TERIMA KASIH Terima kasih atas semua kesadaran, kerja sama dan itikad baiknya memungut sampah
No comments:
Post a Comment