Sunday, 28 June 2015

Sang Inspirator

"JOGJA HARUS KEMBALI, 

Jangan lupa kawan nanti sore, tepatnya sabtu 20 juni 2015, jam 04.00 sambil ngabuburit,
JOGJAKU YO JOGJAMU, kita jadikan jogja istimewa, berbudaya dan indah selamanya, 
Kita turun ke alun alun kidul bersama sama, kita bersihkan sampahnya, 
Kumpul di alun alun kidul, di area pintu kraton
ATINE BECIK TINGKAH LAKUNE APEK, hatinya baik tingkahlakunya juga baik,
Jangan lupa bawa makanan sendiri,
Nanti kita sediakan minum untuk berbuka"

Terharu rasanya saat membaca postingan di Facebook seperti yang ada di atas dari salah satu rekan pesepeda. Namanya Wilian, dia pendatang baru di Yogyakarta. Baru berusia 20 tahun namun pemikirannya sangat dewasa. Di saat banyak orang tidak menaruh perhatian akan kelestarian lingkungan (terutama akan kepedulian pada sampah), dia dapat menggungah kesadaran banyak orang untuk melakukan hal kecil namun berdampak positif besar.

Meski kini tengah mengenyam pendidikan di salah satu universitas di Bandung, namun pemuda asal Sosrowijayan ini selalu merindukan Jogja yang bersih setiap pulang. Sampah yang bertebaran di sepanjang sudut kota Jogja sangat meresahkan hati Wilian yang biasa dipanggil Wili ini. Menurut saya, mereka yang membuang sampah sembarangan itu tidak kalah bodohnya dengan para (maaf) binatang. Mereka mempunyai otak namun tidak digunakan dengan bijak.


#WILI Sang Inisiator dan Inspirator


Tanpa ragu dan rasa malu, ia mengajak semua elemen masyarakat untuk bergerak memunguti sampah yang ada di beberapa kawasan strategis kota dengan julukan (konon katanya) Kota Pelajar dan Kota Budaya ini. Titik 0 km, alun-alun utara, dan alun-alun selatan adalah tempat-tempat yang pernah dipunguti sampahnya oleh Wili,dkk.

#Kembalikan kebersihan JOGJA ISTIMEWA

Niat untuk datang ke tempat tujuan dan memunguti sampah adalah syarat utama untuk bergabung dalam kegiatan Pungut Sampah ini. Tak ada pemimpin yang mengatur jalannya kegiatan ini. Semua turun ke lapangan memunguti sampah bersama-sama. Bagi yang datang awal dapat memulai memungut sampah terlebih dahulu.

#JANGAN MALU Jangan malu memungut sampah



Semoga kegiatan semacam ini tak hanya jadi kegiatan spontanitas yang disambut gayungnya oleh segelintir orang. Saya harap kegiatan garuk sampah ini juga bisa membentuk kebiasaan baik masyarakat untuk memungut sampah di mana pun. Jogja kelak akan jadi bersih, rapi dan enak dipandang. Masyarakatnya pun jadi semakin damai melihat Jogja yang semakin permai. Julukan Kota Pelajar dan Kota Budaya pun bisa disandingkan dengan julukan “Kota Bersih” kelak. Amin.

#TERIMA KASIH Terima kasih atas semua kesadaran, kerja sama dan itikad baiknya memungut sampah

No comments:

Post a Comment