Yogyakarta
tidak akan pernah kehabisan destinasi wisata menarik untuk dikunjungi. Entah
itu destinasi wisata pantai, gunung, air terjun, desa wisata, candi, goa dan
lain-lain ada di daerah istimewa ini. Masing-masing kawasan punya ciri khas
destinasi wisatanya; contoh kawasan selatan DIY yang kaya akan wisata
pantainya, kawasan Sleman timur yang kaya akan bangunan heritage-nya, dan
lain-lain.
Mungkin
kawan-kawan goweser jarang (atau belum pernah?) mengayuhkan sepeda ke kawasan
sebelah barat laut kota Jogja (Sleman barat) yang satu ini: Seyegan. Jika kawan-kawan mencari rute
bersepeda dengan jalan yang datar dan melewati banyak pemandangan indah maka
gowes ke Seyegan, Sleman bisa menjadi pilihan menarik. Kawasan yang termasuk
dalam area sub-urban ini merupakan kawasan yang syahdu di Sleman bagian barat.
Jauh dari kebisingan kota dan menyimpan banyak potensi alam dengan pemandangan
yang indah tentunya.
#Persawahan di Seyegan yang elok
Untuk
menuju kawasan Seyegan pun tidak sulit. Jika dari arah kota Jogja, kawan-kawan
dapat melewati Jl.Godean lurus ke barat hingga melewati perempatan Demakijo
(Ring Road barat). Setelah itu masih lurus ke barat hingga menemui perempatan Pasar
Godean dan silahkan berbelok ke utara (belok kanan jika dari arah timur) setelah
Pasar Godean menyusuri Jl. Jae Sumantoro, Godean dengan berpemandangan hamparan
sawah hijau. Anda akan memasuki daerah Seyegan kurang lebih 1,5 km dari Pasar
Godean ke utara.
Lalu,
apa saja destinasi wisata yang bisa dikunjungi di sana? Berikut beberapa tempat
di daerah Seyegan yang saya rekomendasikan untuk jadi destinasi wisata saat
gowes :
1. Tiga
Gunung yang Elok
Seyegan
memiliki tiga gunung di dusun Japanan, yaitu Gunung Ngampon,Gunung Gedang dan Gunung Wungkal. Dusun Japanan berada
kurang lebih 1,5 km dari arah utara Pasar Godean (melewati Jl.Jae Sumantoro). Tempat
tersebut sering dijadikan tempat tracking
maupun berkemah. Sayang sekali, masyarakat setempat belum mengembangkan tempat
tersebut sebagai destinasi wisata. Padahal menurut saya, tempat tersebut akan sangat berpotensi jadi
kawasan wisata. Namun tak apalah, udara yang sejuk dipadu dengan pemandangan
gunung yang hijau cukup membuat senang saat gowes kemari.
#Jalan masuk ke Gunung Gedang
2.
Tuk Si Bedug
Tuk Si Bedug terletak tidak jauh dari Dusun
Japanan ( ke utara kurang lebih 700 meter). Tuk Si Bedug ini merupakan mata air
peninggalan Sunan Kalijaga yang terletak di seberang Selokan Mataram.
Masyarakat sekitar menjadikan tempat ini sebagai tempat berendam yang diyakini
untuk membersihkan diri dari dosa. Tempat ini juga dipakai sebagai tempat tujuan kirab budaya atas
hasil panen warga setempat. Pemandangan di sekitar Tuk Si Bedug juga tak kalah
menarik. Di sebelah utaranya terdapat Selokan Mataram dan di kiri kanannya
terhampar sawah hijau yang luas.
#Tuk Si Bedug
#Pemandangan di sekitar Tuk Si Bedug
3.
Embung Krapyak, Margoagung
Bertolak dari Tuk Si Bedug menuju ke
arah utara (lagi) dengan tetap melewati jalan yang sama (Pasar Godean lurus ke
utara), kawan-kawan akan menemui destinasi wisata selanjutnya. Hamparan sawah
hijau yang luas tak kan henti-hentinya menyegarkan mata sepanjang perjalanan.
Begitu sampai di perempatan Seyegan, beloklah ke kiri dan terus menuju ke arah
utara hingga sampai di dusun Krapyak Desa Margoagung. Jalan masuk menuju destinasinya
selanjutnya kurang lebih 700 meter hingga akhirnya kami sampai di tempat itu,
yaitu di Embung Krapyak. Embung ini
tergolong masih baru karena baru saja diresmikan oleh Bupati Sleman. Keberadaan
embung ini diharapkan mampu mencukupi kebutuhan akan sumber daya air terutama
pada sektor pertanian. Pasalnya, Seyegan merupakan daerah pengembang pertanian
di Kabupaten Sleman.
#Embung Krapyak di kala senja
#Menikmati keindahan embung yang dipercantik sinar matahari yang hendak terbenam
Waktu saya gowes ke sana, ternyata
banyak anak-anak kecil yang bersepeda juga ke embung Krapyak. Senang rasanya
melihat mereka bersepeda dengan riang. Oya, saya sarankan untuk mengunjungi embung
ini pada pagi/sore hari karena Anda akan mendapatkan view sunrise/sunset yang bagus untuk background foto. Keindahannya terpancar dari bayang-bayang
pohon-pohon di sekitar embung yang terkena pantulan sinar sang surya yang
hendak terbit dan terbenam.
Jadi, dengan melewati satu jalan yang
sama (Pasar Godean lurus terus ke utara), Anda akan mendapati tiga tempat
menarik sekaligus. Seyegan juga kaya akan potensi
kesenian budayanya, antara lain kesenian jathilan,
ketoprak, karawitan, campursari, dan lain-lain. Jika masyarakat sekitar
sedang menggelar pertunjukan kesenian tersebut maka akan jadi bonus bagi para
goweser, karena bisa gowes menikmati alam dan menikmati pertunjukan kesenian
sekaligus.
Dikarenakan
tempat tinggal saya berada di perbatasan Gamping-Godean, maka untuk menuju
Seyegan dengan bersepeda tidaklah memakan banyak waktu. Anda dapat mengukur
sendiri seberapa jauh dan seberapa lama untuk gowes ke kawasan Seyegan.
Alam
dan seisinya memang menarik untuk dinikmati keindahanya, apalagi jika kita juga
bisa menikmati setiap kayuhan sepeda kita saat menjelajah alam. Selamat menikmati alam Seyegan dengan
bersepeda :)
Selamat pagi, blogger!..
ReplyDeletememang indah jogja sebagai potensi wisata, namun saya mencermati tulisan Anda pada nomor 1;
"Tempat tersebut sering dijadikan tempat tracking maupun berkemah. Sayang sekali, pemerintah desa belum mengkomersialkan tempat tersebut. Padahal menurut saya, tempat tersebut akan sangat berpotensi jadi kawasan wisata. "
frasa "pemerintah desa belum mengkomersialkan" menurut saya kurang cocok sebagai pesepeda menyikapi permasalahan wisata.
1. wisata seharusnya dikelola oleh masyarakat (dalam konteks ini) bagi masyarakat (campur tangan pemerintah seharusnya regulasi yang berpihak di kedua sisi: masyarakat penyelenggara juga wisatawan) [sudah banyak contoh masyarakat berdaya memberdayakan desanya sbg objek wisata]
2.kata komersialisasi sangat erat dg "profit" yang berarti hanya menimbun kekayaan di satu pihak. apakah nanti keadaaan seperti ini yang diharapkan penulis terhadap keindahan DIY?
bukankah wisata yang ramah, alami, dan terjangkau yang dicari wisatawan (terutama wisata pesepeda seperti anda)
3. saya lupa, jadi selamat pagi, dan selamat bersepeda saja :)
salam sepeda!
Halo mas @Sabtu Pahing ...
DeleteTerima kasih atas kesediaannya membaca tulisan saya dan atas koreksinya pada bagian kata "pemerintah desa belum mengkomersialkan". Terima kasih telah diingatkan kembali pada kata-kata yang kurang saya perhatikaan maknanya saat proses penulisan. Untuk pelajaran ke depan, saya akan memperhatikan detial setiap makna kata yang akan digunakan. Terima kasih, salam sepeda :)
wah keceh mbak mantap....
ReplyDelete